Senin, 11 Januari 2010

Berkafan Ramadhan

Kafan yang membungkusmu kelak
Sudahkah kau pastikan ke-putihbersih-annya:
Jasadmu yang bergejolak darah
Jasadku yang berkubang nafsu
Karena setiap detik adalah pertarungan
Kuharap setiap detik bulan shaum adalah pengampunan
Tak kurang dosa menerpurukkan fitrah
Tak kurang kini rasa malu menyelubungi hamba tak tahu diri ini
Sebelum kafanku nanti berfungsi
Ku panjatkan diri agar berkafan Kasih-Mu
Lebur dalam kuburan Rahmat-Mu
sehingga remah jasad dosaku diurai oleh belatung pengampunanmu

Oktober 2004