Sabtu, 22 Februari 2014

Mula Baru

(dibacakan pada acara Untuk Ibnu, Ruang Rupa, Tebet Jakarta, 22/02/2014)

Kepada yang berpulang
Kuhaturkan doa berulang-ulang

Langit membuka mengucurkan tetes
Tetes menjelma deras menjelma telaga
Di sudut mata, di tepian telaga, bermuara di dada
Mendegupkan gugur bunga, mendetakkan senandung nestapa

Langit merupa tubuh semesta
Retak-retak angkasa serupa gemuruh jiwa
Lalu kabarnya angkasa memanggilmu kawan
Lalu debarmu memanggil angkasa untuk menjemputmu teman

Di antara ratap sejawat semoga engkau tersenyum senang
Derap karya dan karsamu tak hendak luput dari kenang
Lapis demi lapis ucap dan usap melambungkan harap agar kau tenang

Karena sungguh ini bukan berarti kau hilang
Bukan berarti henti segala makna yang kau ukir dalam juang

Kepada yang berpulang
Kami panjatkan doa berulang-ulang

Jakarta,22-02-2014



Jumat, 21 Februari 2014

[tulisan] Pleidoi Hujan



Keluh mewarnai harihari basah yang penuh kesah
Dari penghuni bumi yang dirundung musibah
Namun sejatinya langit bukanlah
Antagonis yang dikuasai amarah
Andai kalian mengerti, kami anakanak semesta

Sedemikian jengah kami dengan diasosiasikannya
tetestetes kami dengan romansa
semacam padupadan rasa
seperti buncahan yang tidak biasa

Sedemikian sering, jika kami datang hampiri planet ketiga dari matahari
Kalian coba imitasi tetes kami dengan hujan bulir katakata
Tapi ya itu semua ...

:::::puisi ini akan saya biarkan menggantung hingga musim hujan datang lagi:::::

30-Januari-2014

Kamis, 20 Februari 2014

Spoken Word Compilation

Sebuah Proyek Kompilasi spoken word dari sebuah Netlabel bernama Mindblast baru saja launching pada tanggal 14 Februari 2014 yang lalu. Event launchingnya pun - yang juga berlangsung secara online - diberi nama Download Party.



Terdapat 24 track di dalam album kompilasi tersebut. Kebetulan karya saya (yang sangat kurang persiapan) terdapat di dalam album kompilasi tersebut. Untuk mendengarkan bisa langsung didengarkan di sini .

Happy Listening.

Rabu, 19 Februari 2014

Tahu Diri

Bagiku, tahu diri adalah dasar dari Tawadhu. Tahu diri adalah akar dari Ikhlash, Sabar, dan Syukur. Mungkin tak perlu ilmu yang tinggi-tinggi, gelar berstrata-strata untuk memiliki sikap mental yang baik, cukup Tahu Diri. Karena sejatinya, tahu diri akan menjadi jurang pemisah antara diri dari hati yang tinggi, antara diri dari nafsu yang merajai.

Tahu diri, adalah kondisi di mana kita tak henti-henti berusaha mengenali diri. Berusaha agar terhindar dari self-overestimate dan self-underestimate. Dengan tahu diri kita tidak akan menuntut orang lain untuk lebih, tapi justru akan meningkatkan kualitas diri. Dengan tahu diri, kita tidak menjadi pribadi yang rutin menyalahkan, sebut saja, pemerintah atas kondisi bangsa dan negeri yang jauh dari sejahtera, melainkan melakukan perbaikan dari hari ke hari. Karena bagaimana pun diri pribadi adalah unit terkecil dari sebuah bangsa.

Tahu diri adalah kunci untuk mawas diri dan pada gilirannya memperbaiki diri. Tahu diri tidak dimaksudkan untuk membiarkan diri dalam berbagai keterbatasan, itu namanya rendah diri. Merendahkan diri sendiri yang sebenarnya penuh dengan berbagai potensi.

Tahu diri memicu syukur karena menyadari dan memanfaatkan secara optimal berbagai potensi diri.
Tahu diri memicu sabar karena menyadari bahwa segala terjadi menimpa diri adalah layak dan ada pelajarannya.
Tahu diri memicu Ikhlas karena menyadari segala sesuatu yang kita lakukan pun adalah dengan 'dukungan semesta'.

Tahu diri sehingga saya menuangkan tulisan ini untuk mengingatkan diri saya agar senantiasa tahu diri.

Karena Tahu Diri adalah kunci, untuk mewujud Paham Diri yang pada gilirannya Kuasai Diri.