Bahwa sesungguhnya kehidupan dimulai ketika mata berhenti terpejam
Bukan untuk terbelalak tapi untuk menatap
Bukan sekadar bergerak, pun tak melulu menetap
Jika jantung adalah penghulu detak
Maka mulut adalah suluh ucap hingga gemeretak
Segala yang terbuka akan menutup
Seperti semua yang terlepas dan terkatup
Namun anomali adalah niscaya
Silakan saksikan sendiri maka kau akan percaya
Organ tubuh yang kerap terbuka
Menghisap berbagai entitas belaka
Memuntahkan rangkaian kata
Kadang yang termuntahkan adalah kosong
adalah melompong
adalah nisbi yang melolong
Dan Tuhan kita Yang Maha Bercanda
pernah menjelma mangapmu yang menganga
Maka wajib untukmu bersyukur karena
Mangapmu tak mengundang serangga
'tuk masuk, beranak-pinak dan berumah tangga
ALnonim
Depok, Juni 2014
*puisi untuk selvia dan dibacakan oleh @andy_adalah di Malam Puisi Depok 21 Juni 2014*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar