Rabu, 16 September 2009

Sebuah doa di siang hari

Siang tadi sehabis sholat zuhur, dengan nada agak memaksa, aku berdoa kepada Tuhan, meminta sejumlah harta dengan nominal yang saya sebutkan secara spesifik, nominal sebesar setengah milyar rupiah. Setelah berdoa saya keluar rumah, berjalan dan membayangkan, berkhayal tepatnya. Berkhayal tentang apa saja yang akan ku beli dengan uang yang tadi kuminta pada Tuhan. Aku berkhayal setidaknya dapat membeli kendaraan layak, tinggal di Apartemen kelas menengah, dan tidak menjadi beban bagi rekan-rekan kuliah ketika pulang larut malam dari kampus.

Masih sembari berkhayal, saya mampir ke Alfamart. Saat hendak membayar saya melihat seorang tua, yang tampaknya sudah pikun, sedang meraba-raba kantong baju dan celananya. Ia meletakkan tas kulitnya, payungnya kemudian mondar-mandir sambil meraba-raba kantongnya sendiri, seperti sedang mencari sesuatu. Ya dia memang mencari sesuatu: Dompetnya. Ia tampak sangat kebingungan, sampai sang kasir memanggil bapak itu dan mengingatkan bahwa dompet bapak itu ternyata ada di meja kasir.

Bapak itu tertawa kecil sambil menuju ke tempat dompetnya tergeletak. Dompetnya ternyata sebuah dompet berwarna-warni yang dibungkus di dalam plastik transparan setengah kilogram. Ia mengeluarkan dompetnya dan terlihat jejeran uang seratus ribuan dan lima puluh ribuan rapih terpampang. Ia bertanya kepada kasir "berapa?" dan kasir menjawab "dua ribu". Si Bapak mengkerutkan kening dan dengan nada protes berkata "Ah tadi saya lihat harganya seribu sembilan ratus lima puluh". Lalu si Bapak mengeluarkan uang seribuan yang sudah kumuh. Kemudian merogoh-rogoh kantong mencari recehan. Dan tampaknya tidak menemukannya. Lalu bapak itu berkata "Udah ya nggak ada lagi" dan kemudian bapak tersebut keluar dari Alfamart dengan total kurang pembayaran sebesar sembilan ratus lima puluh rupiah.

Lalu aku tersentak, aku selesaikan transaksi, kemudian segera pulang. Sesampainya di rumah aku meralat doaku. Kali ini aku berdoa berdoa agar Tuhan memberikan aku kecukupan dalam operasional sehari-hari, membayar hutang-hutangku, dan bisa berbuat baik kepada orang-orang. Dan diatas semua itu aku berdoa agar rizki yang aku terima, mengandung keberkahan. Dan aku meminta agar dijauhkan dari sifat bakhil.

Amin

Tidak ada komentar: