Senin, 21 November 2016

Nganga Luka


Hujan yang menerpa genting berbunyi sangat nyaring
Seakan terburu-buru berlari dari langit meminta tolong

Ada nganga luka di langit

Ada nganga luka di damai senyuman

Hingga deras airmata menerpa degup jantung
Seakan tersuruk-suruk berteriak melolong

Ada nganga luka dari kutikula hingga epidermis yang melapis

Hingga deras darah menetes tiada henti
darah hitam, darah merah, darah putih, darah biru
Menetes semua darah, segala macam darah
darah bercumbu dengan airmata di tanah basah


Lalu teriak hingga pekak namun tak ada senafaspun yang bergerak
kecuali luka yang semakin menganga
Luka yang seumur hidup akan terbuka


Semua berkecamuk mencoba kuliti rasamu
Sementara aku terpasung diantara bunyi dan sunyi
Dan tanpa kabar yang berarti
nganga luka dibebat kawan lama yang kian jemu menunggu




Lalu malam ini ku akan lelap kembali dengan pisau di genggaman


*Depok
*12 Maret 2010 03.30

Tidak ada komentar: