Jumat, 21 Februari 2014

[tulisan] Pleidoi Hujan



Keluh mewarnai harihari basah yang penuh kesah
Dari penghuni bumi yang dirundung musibah
Namun sejatinya langit bukanlah
Antagonis yang dikuasai amarah
Andai kalian mengerti, kami anakanak semesta

Sedemikian jengah kami dengan diasosiasikannya
tetestetes kami dengan romansa
semacam padupadan rasa
seperti buncahan yang tidak biasa

Sedemikian sering, jika kami datang hampiri planet ketiga dari matahari
Kalian coba imitasi tetes kami dengan hujan bulir katakata
Tapi ya itu semua ...

:::::puisi ini akan saya biarkan menggantung hingga musim hujan datang lagi:::::

30-Januari-2014

Tidak ada komentar: