(dibacakan pada acara Untuk Ibnu, Ruang Rupa, Tebet Jakarta, 22/02/2014)
Kepada yang berpulang
Kuhaturkan doa berulang-ulang
Langit membuka mengucurkan tetes
Tetes menjelma deras menjelma telaga
Di sudut mata, di tepian telaga, bermuara di dada
Mendegupkan gugur bunga, mendetakkan senandung nestapa
Langit merupa tubuh semesta
Retak-retak angkasa serupa gemuruh jiwa
Lalu kabarnya angkasa memanggilmu kawan
Lalu debarmu memanggil angkasa untuk menjemputmu teman
Di antara ratap sejawat semoga engkau tersenyum senang
Derap karya dan karsamu tak hendak luput dari kenang
Lapis demi lapis ucap dan usap melambungkan harap agar kau tenang
Karena sungguh ini bukan berarti kau hilang
Bukan berarti henti segala makna yang kau ukir dalam juang
Kepada yang berpulang
Kami panjatkan doa berulang-ulang
Jakarta,22-02-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar