Kesedihan tak pernah gagal menjadi amunisi para pujangga
Walaupun kesedihan tak merupa bulir-bulir air mata
Walaupun kesedihan serupa hembus-hembus halus yang keluar semacam tanpa pertanda
Di hari para manusia banyak 'ngerjain' manusia lain
Seekor manusia yang sudah tak berekor mengharu biru
Ketika pergi dengan kendaraan dan pulang harus meninggalkan
Motor kesayangan yang ditinggalkan secara perlahan
Udara menghembus keluar pengisi rongga di roda merenda-kalut-yang enggan mereda
Bocor halus, katanya.
Kau pulang berjalan kaki saja, ungkapnya
Biarkan aku di sini semalam saja, ujar kendaraan beroda dua tanpa suara
Lalu ia, seekor wanita yang sudah tak berekor mengernyit dahi, mengumpulkan nyali
Berjalan pulang sembari merajut kesedihan bebani kepala hingga ujung jemari
Setelah doa dan caci terucap di mulut berganti-ganti
Maka satu kata pamungkasnya mengakhiri malam yang harus diakhiri:
BODOAMAT!
*ah tapi itu dua kata, tapi BODOAMAT!*
#S(Poem)taneousProject #Code3
#MulaiNgaco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar